Sumur Tiban Pacitan Diyakini Untuk Obat dan Menjaga Kecantikan.Temuan sumur tiban di Pacitan terus mengundang rasa penasaran. Hingga kini ratusan warga telah mendatangi lokasi di lereng gunung terjal itu. Seolah tak mempedulikan sulitnya medan, mereka nekat menyusuri jalan setapak menyaksikan keanehan sekaligus untuk berobat.
"Sepulang merantau dari Pekanbaru saya kena malaria. Sudah hampir setengah tahun saya selalu menggigil tiap tengah hari. Berobat sudah sering, malah sempat opname 3 hari tapi nggak sembuh juga. Alhamdulillah setelah saya minumi air ini sudah nggak kambuh lagi," tutur Miswanto , Senin (25/7/2011).
Miswanto mengakui, air dari sumber tiban itu rasanya tidak lain dengan air sumur pada umumnya. Hanya saja, saat diminum dan sampai di tenggorokan air terasa lebih segar dan menyejukkan. Lebih aneh lagi, usai meminumnya secara rutin sebanyak 3 kali sehari, tubuhnya saat ini segar bugar dan tidak ada keluhan apapun.
Hal serupa diakui Misgimin (58) warga Desa Pucangombo. Pria yang datang membawa botol air mineral kosong itu bermaksud mengambil air dan menjadikan obat bagi ayahnya yang sakit lambung menahun.
Misgimin mengatakan, kedatangannya ke lokasi sumur tiban untuk mengambil air merupakan yang kedua kalinya. Kali pertama dia datang ayahnya masih dalam kondisi sakit keras. Saat itu, seorang tetangga bercerita tentang khasiat air dari sumur tiban untuk mengobati beragam penyakit. Mendengar kabar baik itu, Misgimin lalu beranjak menuju desa tetangga untuk mengambil air sumur tiban.
"Setelah dua kali minum, kondisi bapak saya sudah jauh lebih baik," tuturnya.
Bukan hanya diyakini bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit, air yang diambil dari sumur tiban di Pacitan diyakini berguna untuk menjaga kecantikan. Buktinya, diantara ratusan warga yang antre, beberapa diantaranya merupakan wanita dan remaja puteri. Tak hanya berebut meminum, sebagian diantaranya juga menggunakannya untuk membasuh muka.
Seperti diberitakan, sebuah sumur tiban ditemukan warga di Dusun Klitik, Desa Kasihan, Kecamatan Tegalombo, Pacitan. Pemandangan aneh tersebut menggegerkan warga. Apalagi lokasinya berada di lereng gunung yang tandus dan kering kerontang. Hingga Senin (25/7/2011) petang, ratusan warga masih berdatangan ke lokasi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar